Rabu, 03 Maret 2010

HAMA DAN PENYAKIT PUYUH

HAMA DAN PENYAKIT

1. Radang usus (Quail enteritis)
Penyebab: bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus,
sehingga timbul pearadangan pada usus.
Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran
berair dan mengandung asam urat.
Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta
memisashkan burung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi.
2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok,
lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer
kehijauan yang
spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak
menentu dan lumpuh.
Pengendalian:
a. menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus,
binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera
dibakar/dibuang;
b. pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal
peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta
melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.

3. Berak putih (Pullorum)
Penyebab: Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular.
Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulubulu
mengerut dan sayap lemah menggantung.
Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit tetelo.

4. Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi,
bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian:
a. menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering;
b. dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal,
Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui
moxaline, amprolium, cxaldayocox

5. Cacar Unggas (Fowl Pox)
Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan
jenis kelamin.
Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti
pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan
darah.
Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang
terinfksi.

6. Quail Bronchitis
Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat
menular.
Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk
dan bersi, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta
kadangkala kepala dan leher agak terpuntir.
Pengendalian: pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang
memadai.

7. Aspergillosis
Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus.
Gejala: Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan
putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.
Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya.

8. Cacingan
Penyebab: sanitasi yang buruk.
Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.
Pengendalian: menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang
terjaga kebersihannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar